Kamis, 27 Desember 2012




PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
“MATEMATIKA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN”


http://fairuzelsaid.files.wordpress.com/2010/02/logo-unhas-hitam-putih.jpg
 












OLEH

                                    NAMA            : HIJRA HIDAYATULLAH
                                    NIM     : H11112006



JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITIAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012


KATA PENGANTAR

            Assalamu‘alaykum Warahmatullaahi Wabarakatuh.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Matematika dalam Perspektif Al-Qur’an”.
            Makalah ini membahas tentang keajaiban-keajaiban Al-Qur’an khususnya dalam Matematika yang tak sedikit orang pahami dan bersyukur atas keajaiban dan fakta konkrit tentang firman Allah Sang Pemberi Petunjuk. Dan dalam penulisan ini penulis tak sedikit mendapat hambatan. Namun berkat bantuan berbagai pihak penulis dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1)      Ibu dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam, yang telah memberi arah dalam proses penyelesaian makalah ini.
2)      Orang tua yang turut mendoakan dan mendukung penulis, sehingga selalu termotivasi untuk menyelesaikan makalah ini.
3)      Serta teman-teman dan pihak lain yang memberi saran tentang makalah ini.
Penulis menyadari dalam makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, kritik dan saran penulis butuhkan agar penulisan selanjutnya lebih baik lagi. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaykum Warahmatullahi wabarakatuh.


Makassar, 13 Desember 2012,


Hijra Hidayatullah



DAFTAR ISI

Halaman Sampul                                                                                              i
Kata Pengantar                                                                                                ii
Daftar Isi                                                                                                         iii
BAB I PENDAHULUAN                                                                              1        
A.    LATAR BELAKANG                                                                       1
B.     RUMUSAN MASALAH                                                                  2
C.     TUJUAN PENULISAN                                                                    2
D.    METODE PENULISAN                                                                   2
BAB II PEMBAHASAN                                                                              3
A.  MATEMATIKA DAN BILANGAN PRIMA                                   3
1.      Bilangan Prima dan rencana penciptaannya                                3
2.      Bilangan prima 19                                                                        2
3.      Angka 19 dan 81                                                                         7
B.       STRUKTUR AYAT DAN KATA                                                  9
1.      Basmalah                                                                                      9
2.      Hubungan Basmallah, Nomer Surat, dan Jumlah Ayat               11
3.      Penyebutan Angka-angka                                                            13
C.    Enkripsi (11+8)  17                                                                                   15
1.    Struktur (11+8) dan Bilangan 8                                                     15
BAB III PENUTUP                                                                                        17
A.  KESIMPULAN                                                                                   17
B.   SARAN                                                                                              17
DAFTAR PUSTAKA                                                                                                18

 BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Matematika merupakan ilmu pengetahuan dasar yang dibutuhkan semua manusia dalam kehidupan sehari-hari baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Matematika merupakan salah satu ilmu yang tak terlepas dari alam dan agama semua itu kebenarannya bisa kita lihat dalam al Qur’an. Alam semesta ini banyak mengandung rahasia tentang fenomena-fenomena alam. Namun keberadaan fenomena-fenomena itu sendiri hanya dapat diketahui oleh orang-orang yang benar-benat mengerti arti kebesaran Allah SWT.
Keajaiban Al Quran dilihat dari sisi kandungannya telah banyak ditulis dan diketahui, tetapi keajaiban dilihat dari bagaimana Al Quran ditulis/disusun mungkin belum banyak yang mengetahui. Orang-orang non-muslim khususnya kaum orientalis barat sering menuduh bahwa Al Qur’an adalah buatan Muhammad. Padahal kalau kita baca Al Qur’an ada ayat yang menyatakan tantangan kepada orang-orang kafir khususnya untuk membuat buku/kitab seperti Al Quran dimana hal ini tidak mungkin akan dapat dilakukannya meskipun jin dan manusia bersatu padu membuatnya.

Bukan suatu keanehan bila sebagian besar ilmuwan ber pendapat bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dengan kode-kode tertentu--struktur bilangan tertentu. Alam sendiri mcngajarkan kepada manusia tentang adanya periode-periode tertentu yang selalu berulang, terstruktur dan sistematis, misalnya, orbit Bulan, Bumi dan planet-planet, lintasan meteorit dan bintang-bintang, DNA, kromosom, sifat atom, lapisan bumi dan atmosfer, dan elemen kimia dengan segala karakteristiknya.
Hal inilah yang melatar belakangi penulisan ini, yang mana dalan penulisan ini memberikan sebagaian keterangan tentang Matematika dalam perspektif al-Qur’an yang tak banyak orang pahami.
B.     Rumusan masalah
Dalam makalah ini, adapun yang akan dibahas adalah:
1.      Bagaimana menghubungkan matematika dan Al-Qur’an ?
2.      Bagaimana menjelaskan kodefikasi yang terdapat dalam Al-Qur’an ?
C.     Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
1.      Mengetahui bilangan/kode khusus yang terdapat pada Al-Qur’an.
2.      Memahami hubungan antara matematika dan Al-Qur’an.
D.    Metode Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis lebih menitik beratkan pada kodetifikasi bilangan prima dalam Al-Qur’an. Dimana penulis mengambil pembahasan dari beberapa sumber, baik dari media cetak maupun elektronik. Lalu literatur tersebut disaring dan diambil bagian pokok inti dari penyelesaian diatas.


BAB II
PEMBAHASAN
A.      MATEMATIKA DAN BILANGAN PRIMA
Bilangan prima adalah dasar dari matematika, termasuk salah satu misteri alam semesta. Tidak pernah terbayangkan oleh manusia sebelumnya, sampai ditemukan bahwa bilangan prima juga merupakan dasar dari kehidupan alam, yang de ngan usaha keras ingin dijelaskan oleh ilmu ini dalam sains. Pandangan orang umumnya mengatakan bahwa matematika hanyalah penemuan manusia biasa. Sebaliknya, beberapa pemikir masa lalu - Pythagoras, Plato, Cusanus, Kepler, Leibnitz, Newton, Euler, Gauss, termasuk para revolusioner abad ke-20, Planck, Einstein dan Sommerffeld-yakin bahwa keberadaan angka dan bentuk geometris merupakan konsep alam semesta dan konsep yang bebas (independent). Galileo sendiri berang­gapan bahwa matematika adalah bahasa Tuhan ketika menulis alam semesta.
1.   Bilangan Prima dan rencana penciptaannya
Salah satu teka-teki lama yang belum sepenuhnya terpe cahkan adalah bilangan prima. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya dapat habis dibagi oleh bilangan itu sendiri dan angka 1. Angka 12 bukan merupakan bilangan prima, karena dapat habis dibagi oleh angka lainnya 2, 3, dan 4. Bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, .... dan seterusnya. Banyak bilangan prima tidak terhingga. Tidak peduli berapa banyak kita meng hitung, pasti kita akan menemukan bilangan prima, walaupun mungkin makin jarang_ Hal ini menjadi teka-teki kita, jika kita ingat bilangan ini tidak dapat dibagi oleh angka lainnya. Salah satu hal yang menakjubkan, dalam era komputer kita memberi kan kodetifikasi semua hal yang penting dan rahasia, di bank, asuransi, dan perhitungan-perhitungan peluru kendali, security system dengan enkripsi, dalam angka jutaan bilangan-bilangan yang tidak habis dibagi oleh angka lainnya. Ini diperlukan ka rena dengan penggunaan angka lain, kodetifikasi tadi dapat dengan mudah ditembus. Fenomena inilah yang ditemukan il­muwan dari Duesseldorf (Dr. Plichta), sehubungan dengan pen ciptaan alam, yaitu distribusi misterius bilangan prima.
Para ilmuwan sudah lama percaya bahwa bilangan prima adalah bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua makhluk (spesies) berintelegensia tinggi, sebagai komunikasi dasar antarmereka. Bahasa ini penuh misteri karena berhubung an dengan perencanaan universal kosmos.
Bilangan lain yang perlu diketahui adalah sisa dari bilangan prima, yakni bilangan komposit, kecuali angka 1, yaitu 4, 6, 8, 9,10,12,14,15, .... dan seterusnya. Dengan kata lain, bilangan komposit adalah bilangan yang terdiri dari minimal dua faktor prima
Misalnya :
6    = 2 x 3         = 2 . 3
30  = 2 x 3 x 5    = 2 . 3 . 5
85  = 5 x 17        = 5 . 17

Selain itu, dikenal pula bilangan khusus, yang disebut prima kembar, yaitu bilangan prima yang angkanya berdekatan dengan selisih 2. Misalnya :
(3,5), lalu (5,7), lalu (11,13), lalu (17,19), lalu (29,37), dan seterusnya.

2.   Bilangan prima 19

Salah satu angka yang dipandang misterius atau unik adalah angka 19. Meskipun Pythagoras, Euler dan Gauss telah lama memikirkannya, tetapi struktur komplek ini tetap juga belum diketahui jawabannya.



STRUKTUR BILANGAN PRIMA 19 DG KOMBINASI (10+9) & INDEKS ANGKA 8
Bilangan biasa
Bilangan ganjil
Bilangan genap
Bilangan prima
1
1
-
-
2
-
2
2
3
3
-
3
4
-
4
-
5
5
-
5
6
-
6
-
7
7
-
7
8
-
8
-
9
9
-
-
10
-
10
-
11
11
-
11
12
-
12
-
13
13
-
13
14
-
14
-
15
15
-
-
16
-
16
-
17
17
-
17
18
-
18
-
19
19
-
19
Keterangan
10 angka
9 angka
8 angka

Tabel di atas sengaja ditampilkan sebagi pengenalan awal, karena dalam al-Qur'an banyak digunakan struktur (10 + 9), atau kombinasi (11 + 8) dalam bilangan prima 19.
Sebagian besar ahli tafsir menafsirkan 19 sebagai jumlah malaikat. Menurut Dr. Rashad Khalifa, menafsirkan bilangan 19 sebagai jumlah malaikat adalah tidak tepat karena bagaimana mungkin jumlah malaikat dapat dijadikan untuk ujian/tes bagi orang-orang kafir, untuk meyakinkan orang-orang nasrani dan yahudi, untuk meningkatkan keimanan orang yang telah beriman dan juga untuk menghilangkan keragu-raguan. Jadi, tepatnya bilangan 19 ini merupakan keajaiban yang besar dari Al Qur’an sesuai ayat 35 di atas, menurut terjemahan Dr. Rashad Khalifa (dan juga terjemahan beberapa penterjemah lain). Jadi pada ayat 35 kata “innahaa” merujuk pada kata “’iddatun” pada ayat 31.
Al Qur’an yang didasarkan bilangan 19, dapat dibuktikan dari penghitungan yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat komplek. Berikut ini hanya sebagian kecil dari keajaiban Al Quran (sistim 19) yang dapat ditulis dalam artikel singkat ini. Fakta-fakta yang sangat sederhana:
a.       Kalimat Basmalah pada (QS 1:1) terdiri dari 19 huruf arab.
b.      QS 1:1 tersebut diturunkan kepada Muhammad setelah Surat 74 ayat 30 yang artinya “Di atasnya adalah 19”.
c.       Al Qur’an terdiri dari 114 surah, 19×6.
d.      Ayat pertama turun (QS 96:1) terdiri dari 19 huruf.
e.       Surah 96 (Al Alaq) ditempatkan pada 19 terakhir dari 114 surah (dihitung mundur dari surah 114), dan terdiri dari 19 ayat
f.       Surat terakhir yang turun kepada Nabi Muhammad adalah Surah An-Nashr atau Surah 110 yang terdiri dari 3 ayat. Surah terakhir yang turun terdiri dari 19 kata dan ayat pertama terdiri dari 19 huruf.
g.      Kalimat Basmalah berjumlah 114 (19×6). Meskipun pada Surah 9 (At Taubah) tidak ada Basmalah pada permulaan surah sehingga jumlah Basmalah kalau dilihat pada awal surah kelihatan hanya 113, tetapi pada Surah 27 ayat 30 terdapat ekstra Basmalah (dan juga 27+30=57, atau 19 x 3). Dengan demikian jumlah Basmalah tetap 114.
h.      Jika dihitung jumlah surah dari surah At Taubah (QS 9) yang tidak memiliki Basmalah sampai dengan Surah yang memuat 2 Basmalah yaitu S 27, ditemukan 19 surah. Dan total jumlah nomor surah dari Surah 9 sampai Surah 27 diperoleh (9+10+11+…+26+27=342) atau 19×18. Total jumlah ini (342) sama dengan jumlah kata antara dua kalimat basmalah dalam Surat 27.
i.        Berkaitan dengan inisial surah, misalnya ada dua Surah yang diawali dengan inisial “Qaaf” yaitu Surah 42 yang memiliki 53 ayat dan Surah 50 yang terdiri dari 45 ayat. Jumlah huruf “Qaaf” pada masing-masing dua surat tersebut adalah 57 atau 19 x 3. Jika kita tambahkan nomor surah dan jumlah ayatnya diperoleh masing-masing adalah (42+53=95, atau 19 x 5) dan (50+45=95, atau 19 x 5). Selanjutnya initial “Shaad” mengawali tiga surah yang berbeda yaitu Surah 7, 19, dan 38. Total jumlah huruf “Shaad” di ketiga surah tersebut adalah 152, atau 19 x 8. Hal yang sama berlaku untuk inisial yang lain.
j.        Frekuensi munculnya empat kata pada kalimat Basmalah dalam Al Qur’an pada ayat-ayat yang bernomor merupakan kelipatan 19.
3.      Angka 19 dan 81
Dr. Peter Plichta ahli kimia dan matematika dari Jerman berpendapat bahwa, tampaknya, semua formula matematika dan angka-angka berhubungan dengan dua kutub matematika alam semesta ini. Angka 81 spesifik karena melengkapi angka 19, (19 + 81= 100). Jumlah angka-angka tersebut adalah 19: 1 + 9+8+1=19.
Bila kita analisis sedikit lebih lanjut, terdapat hubungan angka-angka tersebut dengan cara:
1:19 = 0,0526315789473684210526
Angka yang berulang secara periodik, berulang dengan sendirinya tepat pada digit ke-19 sesudah koma, dan, yang me narikjumlah dari angka-angka tersebut ( 0 + 0 + 5 + 2 + 6 + 3 + 1 + 5 + 7 + 8 + 9 + 4 + 7 + 3 + 6 + 8 + 4 + 2 + 1 ) adalah 8!
Sekarang
1 : 81 = 0,012345679 ....
Ups! Angka 8 terlewat, padahal angka yang lain secara periodik muncul.
Hilangnya angka 8 adalah ilusi, dan nilai resiprokal angka 81 adalah "alamiah", menghasilkan satu seri sistem desimal bilangan 0,1, 2 .... dan seterusnya; dan sistem itu bukan buatan manusia. Tetapi mengapa angka 8, bukan angka lainnya, yang "hilang"? Diduga, karena angka 8 berhubungan dengan angka 19. Bilangan prima ke-8 adalah 19.
Dalam budaya Cina kuno, angka 8 melambangkan yat kwa, delapan penjuru angin, jalan menuju ke harmoni -  keseimbangan kehidupan dengan alam sekelilingnya. Dalam al-Qur'an, angka 8 merupakan jumlah malaikat, force, yang menjunjung 'Arsy (Kursi, Singgasana), mengatur keseimbangan 'Arsy, yang bermakna power and authority dominion, baik sebelum maupun saat Kiamat (al-Haqqah 69 : 17).
à7n=yJø9$#ur #n?tã $ygͬ!%y`ör& 4 ã@ÏJøtsur z¸ótã y7În/u öNßgs%öqsù 7Í´tBöqtƒ ×puŠÏZ»oÿsS ÇÊÐÈ
Artinya: “dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. dan pada hari itu delapan orang Malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka”.
Sebagian musafir, seperti Mu hammad Abdul Halim, menerjemahkan 'Arsy dengan "Majelis Langit atau "Wilayah Pemerintahan Kosmos". Wilayahnya tidak terbatas, "di bawah 'Arsy terdapat (unsur) air" (Hud 11 : 7).
uqèdur Ï%©!$# t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur Îû ÏpGÅ 5Q$ƒr& šc%Ÿ2ur ¼çmä©ötã n?tã Ïä!$yJø9$# öNà2uqè=ö7uŠÏ9 öNä3ƒr& ß`|¡ômr& WxyJtã 3 úÈõs9ur |Mù=è% Nä3¯RÎ) šcqèOqãèö6¨B .`ÏB Ï÷èt/ ÏNöqyJø9$# £`s9qà)us9 tûïÏ%©!$# (#ÿrãxÿŸ2 ÷bÎ) !#x»yd žwÎ) ÖósÅ ×ûüÎ7B ÇÐÈ
Artinya : “dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".
Berlimpah unsur hidrogen, elemen kimia yang paling ringan dari unsur air, H2O. Jauh lebih luas dari alam semesta yang diketahui.
B.     STRUKTUR AYAT DAN KATA

Struktur kodetifikasi, enkripsi, bukan saja di tingkat surat dan ayat, tetapi juga sampai tingkatan ayat, kata-kata, dan huruf. Al-Qur'an menyajikan puluhan, bahkan ratusan, struktur yang sangat bervariasi dari berbagai tingkatan. Namun semua nya tidak lepas dari bilangan prima dan prima kembar seperti 29 dan 31.
1.   Basmalah
Setiap surat berisikan sejumlah ayat yang dalam bahasa Arab dikenal sebagai ayah atau "tanda kekuasaan Allah". Secara struktur, ia berhubungan dengan 29 surat berinisial dengan bentuk (10 + 19). Kalimat ini dikenal pula dengan kalimat basmallah. Ia mempunyai 4 kata dan 19 huruf Arab yang tersusun secara sistematis, dan artinya adalah “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Bilangan disusun selain berhubungan dengan angka 19 juga berhubungan dengan angka bilangan prima 29.
Sejak awal, dalam kalimat basmallah, kata bismi ditulis tanpa huruf alif sebagaimana halnya pada kata yang sama pada awal Surat al-A'la (Iqra'), menurut al-Qurtubi (w. 671 H), atas dasar alasan praktis. Namun az-Zarkasyi (w. 794 H) mengatakan bahwa tata cara penulisan al-Qur'an mempunyai rahasia-rahasia tertentu.2 Pendapat tersebut memang benar, sebab bila ditulis dengan huruf alif, kalimat basmallah menjadi 20 huruf, bukan 19 huruf. Kalau ditulis dengan 19 huruf, maka akan sama de ngan banyaknya dengan huruf pada hauqalah: La haula wa la quwwata illa billah atau "Tiada daya untuk memperoleh manfaat dan tiada daya untuk menolak kesulitan kecuali dengan bantuan Allah".
Di bawah ini ringkasan kalimat basmallah yang diatur berdasarkan kata dan huruf Arab. Perlu diketahui, berdasarkan perbedaan dialek, bisa saja kalimat ini terdiri lebih dari 19 huruf sebagaimana pendapat sebagian kecil Muslim yang tidak menggunakan mushaf Utsmani.
Jumlah nomor kata adalah 1 + 2 + 3 + 4 = 10, sedangkan jumlah huruf 19! Jumlah total, nomor kata dan huruf adalah (10 + 19) = 29. Bilangan prima ke-10 adalah 29. Strukturnya istimewa apabila kita susun angka-angka nomor kata dan jumah huruf per kata, akan kita dapatkan bilangan 13243646.

KALIMAT BASMALLAH DENGAN STRUKTUR 29 DAN 19
Jumlah  No
Arab
Indonesia
Jumlah Huruf
1
Bism
Dengan nama
3
2
Allah
Allah
4
3
AI-Rahman
Yang Maha Pengasih
6
4
AI-Rahlm
Maha Penyayang
6
10
Total
Total
19

Perhatikan! Angka 1 adalah nomor kata dan angka 3 adalah jumlah huruf kata pertama, seterusnya angka 2 adalah nomor kata, dan 4 adalah jumlah huruf kata kedua, demikian sete rusnya. Perhatikan berikutnya :
1 3 2 4 3 6 4 6 = 19 x 697034 = 19 x 19 x 36686 dan, ....
1+3+2+4+3+6+4+6 = 6+9+7+0+3+4= 3+6+6+8+6= 29 !
Pertanyaannya, berapa besar kemungkinan suatu kalimat, yang jumlah nomor kata dan hurufnya 29 merupakan kelipatan 19, dengan jumlah bilangan hasil baginya juga 29? Kecil sekali, hampir tidak ada. Dengan demikian, bisa dipahami bila al Qut'an dalam pengajarannya menantang manusia dan jin untuk membuat satu ayat yang menyerupainya. Bukan saja dari sisi bahasa, arti, dan maknanya, tetapi juga dari komposisi matematisnya.
Kalimat basmallah dalam al-Qur'an berjumlah 114 atau (6 x 19). Tiap surat memuat kalimat pembuka basmallah, kecuali Surat at-Taubah nomor 9. Surat ini tidak memiliki kalimat pembuka basmallah! Tetapi dalam surat ke-27, Surat an-Naml, yang artinya semut, terdapat dua kalimat basmallah, satu lagi di ayat nomor 30. Perhatikan, jumlah surat dari 9 ke nomor 27 adalah 19 surat. Lebih lanjut, bila angka 9 dijumlah sampai dengan angka 27, kita dapatkan:

9+10+11+12+13+14+15+....+27=342; atau (19 x 18)
Suratat-Taubah,suratkhusus,yaitusatu-satunyasuratyang tidak mempunyai kalimat basmallah, bernomor 9. Kita lihat: jumlah 3 + 4 + 2 = 9, sama dengan jumlah (1 + 8).
Sisi lain, kalimat pembuka surat basrnallah hanya berjumlah 113. Angka ini merupakan bilangan prima ke-30.

2.   Hubungan Basmallah, Nomer Surat, dan Jumlah Ayat

Enkripsi juga ditemukan antara kalimat basmallah dengan nomor surat dan jumlah ayat-ayat bilangan prima. Sebagaimana diketahui, dalam 114 surat terdapat 30 nomor surat yang merupakan bilangan prima, dan 32 surat dengan jumlah ayatnya merupakan bilangan prima. Kalimat basmallah diketahui memegang peranan yang sangat penting ketika nomor surat maupun ayat-ayatnya merupakan bilangan prima. Ia menjadi penyeimbang dan pelengkap.

NOMOR SURAH DENGAN BILANGAN PRIMA &
AYAT-AYAT MERUPAKAN BILANGAN PRIMA,
JUMLAH KELIPATAN 19 

No
Nama surat
No surat
berupa bilanqan
prima
Jumlah ayat
bilanqan 
prima
1
AI-Fatihah (Pembuka)
-
7
2
Yunus (Yunus)
-
109
3
Ar-Ra' d (Petir)
13
43
4
Asy-Syu'ara' (Para Penyair)
-
227
5
AI-Ahzab (Golongan yang Bersekutu)
-
73
6
Yasin
-
93
7
Asy-Syura (Musyawarah)
-
53
8
Az-Zukhruf (Perhiasan)
43
89
9
Ad-Dukhan (Asap)
-
59
10
AI-Jatsiyah (Yang Berlutut)
-
37
11
AI-Fath (Kemenangan)
-
29
12
AI-Hadid (Besi)
-
29
13
AI-Mumtahanah (perempuan yg diuji)
-
13
14
AI-Jumu' ah (Jum'at)
-
11
15
AI-Munafiqun (Orang-orang Munafik)
-
11
16
AI-Insan (Manusia)
-
31
17
AI-Takwir (Menggulung)
-
29
18
AI-Infithar (Terbelah)
-
19
19
Ath-Thariq (Yang Datang Malam Hari)
-
17
20
AI-A' la (Yang Paling Tiinggi)
-
19
21
Adh-Dhuha (Waktu Matahari Sepenggalah Naik)
-
11
22
AI- Alaq (Segumpal Darah)
-
19
23
Al-Qadr (Kemuliaan)
97
5
24
AI-Adiyat (Kuda Perang yg Berlari Kencang)
-
11
25
AI-Qari'  ah (Kiamat)
101
11
26
AI-Ashr (Masa)
103
3
27
AI-Fil (Gajah)
-
5
28
AI-Ma' -un (Barang-barang yang Berguna).
107
7
29
AI-Kautsar (Nikmat yang Banyak).
-
3
30
AI-Nashr (Pertolongan).
-
3
31
AI-Lahab (Gejotak Api).
-
5
32
AI-Falaq (Waktu Subuh).
113
5
Ada 7
Basmallah
1076
Jumlah bilangan menjadi :
1076 + 7 = 1083 atau (19 x 57)!
Dapat disimpulkan bahwa pemakaian kalimat basmallah dalam struktur enkripsi al-Qur'an adalah sebagai pembuka, penyeimbang, dan peleng kap-melengkapi jumlah ayat, menyeimbangkan surat dan ayat bentuk bilangan prima, serta sebagai ayat pembuka setiap surat.

3.   Penyebutan Angka-angka
"Segala sesuatu dihitung dengan teliti satu persatu" termasuk penyebutan angka. Hanya 30 bilangan saja yang disebut al Qur'an, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10,11,12,19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 1.000, 2.000, 3.000, 5.000, 50.000, dan 100.000. Jumlah angka tersebut 162.146 atau (19 x 8.534)!
Paling menarik, penyebutan angka 30 dalam al-Qur'an hanya dua kali, yaitu diposisikan pada Surat al-A'raf, "tempat tinggi”, (QS 7: 142) dan Surat al-Ahqaf, "bukit-bukit pasir", (QS 46: 15). Jika dihitung jumlah digit nomor surat dan nomor ayat nya, maka jumlahnya adalah 7 + 1 + 4 + 2 + 4 + 6 + I + 5 = 30. Sangat luar biasa Subhanallah.
zOn=÷èuÏj9 br& ôs% (#qäón=ö/r& ÏM»n=»yÍ öNÍkÍh5u xÞ%tnr&ur $yJÎ/ öNÍköys9 4Ó|Âômr&ur ¨@ä. >äóÓx« #OŠytã ÇËÑÈ
Artinya:  “Supaya Dia mengetahui, bahwa Sesungguhnya Rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.

C.    ENKRIPSI (11+8)
1.      Struktur (11+8) dan Bilangan 8
Struktur (11 + 8) yang membentuk struktur bilangan prima 19 pada al-Qur' an. Angka 19 dan angka 8 di dalam al Qur'an muncul pada Surat al Muddatstsir (74: 30) dan Surat al-Haqqah (69: 17) - sebelumnya telah dijelaskan struktur surat ke-19. Kodetifikasi muncul ketika nomor surat dan nomor ayatnya dijumlahkan:
74 + 30 + 69 + 17 = 190 atau (19 x 10).
STRUKTUR SURAT DENGAN BILANGAN (11+8)
No
Nama surat
No surat
Nama ayat
No
Nama surat
No surat
Nama ayat
1
AI-Jumu' ah
62
11
6
AIam Nasyrah
94
8
2
AI-Munafiqun
63
11
7
At-Tin
94
8
3
Adh-Dhuha
93
11
8
AI-Bayyinah
94
8
4
Al-'Adiyat
100
11
9
Az-Zalzalah
94
8
5
AI-Oari' ah
100
I1
10
At-Takatsur
102
8
Jumlah
-
55
]umlah
40
-          struktur yang paling sederhana, kombinasi 11 dan 8, di mana terdapat enkripsi pada 10 surat dari 114 surat al-Qur'an yang mempunyai jumlah ayat 11 dan 8. Kesepuluh surat tersebut terbagi dua: 5 surat masing masing dengan jumlah ayat 11 dan sisanya 5 surat masing masing dengan jumlah ayat 8. Tentu saja, karena jumlahnya berpasangan, maka jumlah ayat-ayatnya merupakan kelipatan 19, yaitu 95 atau (19 x 5). Simetris murni, seimbang dan selaras.
-          struktur al-Asma'ul Husna. AI-Asma'ul Husna (ismi = nama, husna = baik) adalah nama-nama yang sangat indah dari Allah swt dan sekaligus mencerminkan sifat-sifat Tuhan Yang Esa. Penelitian lebih lanjut  mengungkapkan bahwa di antara nama-nama yang indah, 76 nama terdapat dalam al-Qur'an, sedangkan 23 nama lagi dalam Hadits. Coba perhatikan angka 76 adalah enkripsi dari (4 x 19), sedangkan angka 23 adalah bilangan prima. Angka 4 berarti bahwa kalimat ini terulang 4 kali dalam al-Qur'an, sama banyaknya dengan kata Muhammad, dan syari'ah. Jumlah nama-nama yang indah semuanya 99, atau (9 x 11). Lebih lanjut akan dijelaskan nanti bahwa angka 11 berhubungan dengan benda-benda di langit: bulan, bintang dan matahari.
-          struktur sederhana Surat Muhammad dengan Surat al-Muddatstsir. Kedua surat ini, bernomor 47 dan 74, mempunyai ayat 38 dan 56, sama-sama berjumlah 11 digitnya.
 4+7=7+4=3+8=5+6=11
-          Sekali lagi, kita diyakinkan adanya hubungan kodetifikasi antara nama-nama yang indah, Nabi Muhammad saw, seruan "bagi orang yang berselimut", dan syari'ah. Tetapi bagian yang paling menarik adalah hubungan angka 11 dengan benda-benda di langit (tunggal), yang direfleksikan oleh ke-3 Surat an-Najm (Bintang), al-Qamar (Bulan), dan asy-Syams (Matahari) sedemikian rupa sehingga jumlah ke-3 nomor suratnya merupakan kelipatan 11.
53 + 54 + 91 = 198 atau (11 x 18).
-          Bukan suatu kebetulan, benda di langit pada sistem tata surya kita dikodekan dengan angka 11 dalam al-Qur'an, sama dengan perbedaan sistem Kalender Matahari dan Kalender Bulan, yaitu 11 hari. Coba kita perhatikan keterangan NASA tentang sistem kalender.



BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Matematika merupakan salah satu ilmu yang tak terlepas dari alam dan agamasemua itu kebenarannya bisa kita lihat dalam al Qur’an. Alam semesta ini banyak mengandung rahasia tentang fenomena-fenomena alamal-Qur'an bukan saja kitab pe doman bagi umat manusia tetapi juga mukjizat abadi yang nyata diturunkan dari langit. Mahakarya Yang Tertinggi di alam semesta, catatan dan rekaman yang disusun dengan state of the arts, sempurna tiada bandingannya. Kita juga bisa berpikir, apa lagi yang dapat ditemukan oleh para pembaca di abad ke-25, misalnya, masyarakat abad mendatang Karena ilmu dari Rabbi yang diturunkan melalui Rasul tidak akan habis "dicerna" oleh pengetahuan manusia dan jin di seluruh zaman.

B.     SARAN
Dari makalah ini disarankan untuk mencari lebih banyak lagi tentang hubungan matematika dengan Al-Qur’an serta keajaiban-keajaiban lain yang terdapat dalam Al-Qur’an, karena makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan memerlukan berbagai kritik serta saran sebagai pengembangan pada penulisan selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Muftie, Arifin. 2004. “MATEMATIKA ALAM SEMESTA Kodetifikasi
Bilangan Prima dalam Al-Qur'an”. PT Kiblat Buku Utama: Bandung.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar