~Memeluk Perut Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam~
Desing kematian semakin jelas terdengar. Lambaian maut berada di depan mata. Pasukan muslimin menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada ketentuan Allah Subhanahu wata'ala; gugur sebagai syahid atau meraih kemenangan yang gemilang.
sebagai pemimpin pasukan, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam merapikan tentara muslimin dengan busur panahnya. Di ujung sana, beliau melihat seorang sahabat bernama Sawad bin Ghazyah yang telah keluar dari barisan. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam segera mendatangi dan menekan perut Sawad dengan lembut, "Luruskan barisan, hai Sawad !"
Namun Sawad langsung protes.
"Anda telah menyakitiku wahai Rasulullah, padahal Anda diutus dengan kebenaran dan keadilan. Rasulullah, aku menuntut balasan."
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam segera membuka perutnya lalu segera berkata,
"Ayo, balaslah sekarang, wahai Sawad."
Sawad maju di ikuti pandangan seluruh tentara kaum Muslimin. Tiba-tiba ia langsung memeluk Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam dengan gembira. Rasulullah terkejut.
"Ada apa denganmu, Sawad? apa yang membuatmu berbuat seperti ini?"
Sawad menjawab dengan linangan air mata. "Yaa Rasulullah, kita berada dalam keadaan yang genting. Aku khawatir ketika perang nanti aku akan terbunuh. Maka Aku ingin ketika saat-saat terakhir bersamamu ini, kulitku dapat bersentuhan langsung dengan kulitmu."
Para sahabat lain memandang dengan terpana. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam pun mendo'akan kebaikan untuk Sawad. Tidak lama kemudian, mereka telah berada dalam kancah pertempuran yang dahsyat.
----------------------
Paling tidak ada dua pelajaran dari kisah ini.
-Pelajaran pertama, 'Wa jazaa'u sayyi'atin sayyi'atun' balasan keburukan adalah keburukan yang serupa. tidak lebih dan tidak juga kurang. Siapa yang mencambuk, balasannya adalah dicambuk balik. siapa yang memukul balasannya dipukul balik. Tujuannya adalah agar jangan sampai ada penindasan yang tidak terselesaikan, atau ada kezaliman yg tdak terungkap. Tidak ada kebal hukum dalam hukum. Semua akan akan terkena hukuman bila melanggar, sekalipun ia Nabi.
-Kedua, kita bisa melihat kecintaan seorang rakyat kepada pemimpinnya. Sawad sangat ingin selalu bersama Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam, baik di dunia maupun di akhirat. Kecintaan yang berakar ini yg membuat mereka berani menerjang maut. Asal bersama Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam, bahaya apapun akan mereka hadapi..
-Allaahumma shollii 'alaa Muhammad-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar